KARTINI: PEREMPUAN DAN HAK YANG DIPELUKNYA
- Rokhmi Noviatussani
- Jun 13, 2022
- 2 min read
Updated: Jun 22, 2022
Sebenarnya, Kartini ingin mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Penting bagi perempuan untuk berpendidikan tinggi sebab peran sebagai perempuan merupakan sekolah pertama bagi anaknya. Di era digital ini, pendidikan tinggi menjadi faktor penting dalam meraih kesuksesan dan kesejahteraan.

Sumber: arsip.festivalfilm.id
Film Kartini yang digarap oleh Hanung Bramantyo bekerja sama dengan produser Robert Ronny dirilis pada 21 April 2017 untuk memperingati Hari Kartini. Film ini menceritakan salah satu pahlawan nasional—dikenal sebagai pelopor kebangkitan dan kekuatan perempuan di Indonesia.
Kehadiran film ini pun diharapkan banyak menginspirasi kawula muda, khususnya wanita agar selalu menginspirasi dan berkarya sesuai dengan passion dan kemajuan zaman. Selain itu, tokoh Kartini diperankan oleh Dian Sastro yang merupakan aktris berbakat dinilai sangat cocok memerankan R.A. Kartini.
TANGERANG SELATAN, suaraparapuan—Berlatar lokasi di Jepara, Jawa Tengah pada masa Indonesia masih berada di bawah jajahan Belanda, Kartini (Dian Sastrowardoyo) berasal dari kalangan bangsawan Jawa telah terbiasa hidup dalam tatanan adat Jawa yang seringkali dirasa mengekang kehidupan kaum perempuannya.
Film ini menceritakan kehidupan Kartini yang memperjuangkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Sosok Kartini digambarkan sebagai seorang pemberontak dan tidak segan melawan orang yang menentangnya jika ia tidak melakukan kesalahan. Kartini juga sangat menjunjung keteguhan diri serta tidak mudah terpengaruh.
Seperti saat ia melawan kakaknya yang berusaha memisahkan kamarnya dari ibu kandungnya yang tidak berstatus bangsawan seperti dirinya. Kisah berlanjut saat ia dipingit di rumah karena sudah memasuki masa remaja—untuk mempelajari tata krama dan menunggu lelaki datang menikahi dirinya.
Sebenarnya, Kartini ingin mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Penting bagi perempuan untuk berpendidikan tinggi sebab peran perempuan sebagai sekolah pertama bagi anaknya. Di era digital ini, pendidikan tinggi menjadi faktor penting dalam meraih kesuksesan dan kesejahteraan.
BACA JUGA: GENDERFLUID DAN DEKAPAN ERAT YANG TERBAYANG
Kelebihan yang ditunjukan dalam film ini adalah dengan kehadiran Reza Rahardian sebagai sosok Kartono (kakak Kartini) memberikan dampak yang cukup besar dalam semua pergerakan Kartini. Namun, peran Deni Sumargo sebagai Selamet dirasa kurang tepat dalam memerankan tokoh antagonis keturunan Jawa murni.
Pencapaian yang diraih
Film Kartini berhasil memboyong penghargaan dalam ajang Festival Indonesia 2017 dengan kategori “Pemeran Pendukung Wanita Terbaik” jatuh kepada artis senior, Christine Hakim. Penampilannya dalam film ini memang sangat memukau. Meski hanya meraih satu penghargaan, tetapi Kartini masuk ke dalam 13 nominasi.
Kehadiran film ini pun diharapkan banyak menginspirasi kawula muda, khususnya perempuan agar selalu menginspirasi dan berkarya sesuai dengan passion dan kemajuan zaman. Selain itu, tokoh Kartini diperankan oleh Dian Sastro yang merupakan aktris berbakat dinilai sangat cocok memerankan R.A. Kartini.
Editor : Fathny Rezany Zeyin
Ilustrasi : arsip.festivalfilm.id
Comments